Thursday, 28 May 2015

Hukum lelaki mandi bersama lelaki yang menampakan seluruh auratnya


Assalamu’alaikum...

1. Saya ingin bertanya tentang batasan aurat laki laki dihadapan laki laki,dari mana dan sampek dimana?
2. Apakah boleh seorang laki laki menampakan seluruh auratnya kepada laki laki lain,seperti mandi bersama ataupun yang lainnya?
3. Apa hukum laki laki menampakkan auratnya kepada laki laki lain?
4. Apakah boleh sesama laki laki tidur dalam satu ranjang tetapi kasurnya ada dua dan ranjangnya lumayan besar dua kali lipat dari ranjang yang isinya satu kasur?

Terimakasih.

Dari Maryo

Jawaban:

Wa alaikumus salam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Allah berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ

Perintahkan kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya;”. (QS. An-Nur: 30)

Makna ”memelihara kemaluannya” mencakup dua hal:
Menjaga kemaluan dari perbuatan zina
Menjaga kemaluan agar tidak dilihat oleh orang lain.

Karena itu, ulama sepakat haramnya membuka aurat di depan orang lain selain istrinya. (al-Hawi fi Tafsir al-Quran al-Karim – tafsir surat an-Nur).

Di ayat lain, Allah ta’ala memuji fungsi pakaian bagi manusia,

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا

Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. (QS. Al-A’raf: 26).

Ayat ini mengisyaratkan wajibnya menutup aurat mughalladzah (aurat besar), dan Allah sebut di ayat ini dengan sau-ah.

Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang sesama lelaki melihat aurat lelaki yang lain atau wanita melihat aurat wanita yang lain.

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلَا الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ

Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki yang lain, jangan pula seorang wanita melihat aurat wanita yang lain. (HR. Muslim 338, Turmudzi 2793, dan yang lainnya).
Aurat Lelaki Antara Pusar hingga Lutut

Mayoritas ulama sepakat bahwa batas aurat lelaki adalah antara pusar hingga lutut. Dalam ensiklopedi fikih dinyatakan,

عورة الرّجل في الصّلاة وخارجها ما بين السّرّة والرّكبة عند الحنفيّة والمالكيّة والشّافعيّة والحنابلة، وهو رأي أكثر الفقهاء

Aurat laki-laki dalam shalat maupun di luar shalat, antara pusar hingga lutut, menurut hanafiyah, malikiyah, syafiiyah dan hambali. Dan ini pendapat mayoritas ulama. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 22/118)

Diantara dalil yang menunjukkan pendapat ini adalah hadis dari Ibnu Jarhad, dari bapaknya yang termasuk salah satu ahlus suffah. Beliau menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat paha beliau terbuka. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

غَطِّ فَخِذَكَ فَإِنَّهَا مِنَ العَوْرَةِ

”Tutupi pahamu, karena itu termasuk surat.” (HR. Ahmad 15929, Turmudzi 2798 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Dari keterangan di atas, praktek mandi bersama antara laki-laki dengan laki-laki yang sudah baligh dan masing-masing membuka aurat, adalah perbuatan yang bertentangan dengan adab islam.

Allahu a’lam.


No comments:

Post a Comment

ad banner